1. Produk yang sangat terbatas dan menjadi rebutan banyak pihak serta nilai
properti terus meningkat mengikuti hukum ekonomi, karena termasuk kebutuhan
primer.Menurut data di Kemenpera (Kementrian Perumahan Rakyat) masih ada 13,8
(2017) juta keluarga belum punya rumah. Nah!
2. Harga bisa/mudah dikontrol sangat berbeda dengan saham tidak bisa
dikontrol,termasuk investasi emas,karena harga bergantung pada pergerakan
pasar.
3. Terlindung dari inflasi,nilai inflasi properti selalu lebih tinggi dari
nilai inflasi.terkecuali ada kejadian tertentu,misalnya terjadi krisis
ekonomi.seperti yang terjadi di Negara yang kita cintai ini tahun 1998 dan
kriris ekonomi yang terjadi di Amerika serikat pada tahun 1970 an.
4. Bisnis Properti senilai 10,bisa dibeli dengan senilai 1
saja,misalnya membeli rumah cukup membayar Dp (uang muka) saja,lalu sisanya
dibayar oleh bank,cicilan dibayar oleh penyewa,karena rumah tersebut dibuat
kontrakan/kos-kosan.
5. Properti tidak perlu ditongkrongin setiap hari. bila anda membeli sebuah
rumah,dan anda tidak perlu mematau setiap hari karena sifatnya yang permanen,yang
perlu dimonitor adalah uang yang masuk ke rekening anda di bank setiap
bulanya.(disewakan).
6. Bisnis properti terbuka bagi semua
kalangan,baik yang berpendidikan tinggi maupun yang tidak karena properti tetap
untung.walau salah (mahal) saat membeli .
Demikianlah beberapa jawaban dari pertanyaan judul diatas.sebenarnya masih
banyak alasan lain yang begitu menguntungkan,jika dianalisa lebih lanjut.